Welcome !

Get Gifs at CodemySpace.com

Rabu, 30 November 2011

KESETIAAN SEEKOR HARIMAU


Pada zaman dahulu, ada sepasang suami istri . Kehidupan mereka cukup tentram dan bahagia. Pada suatu hari mereka menemukan seekor harimau kecil yang ditinggal mati oleh induknya. Harimau itu dipelihara oleh mereka. Harimau itu menjadi penurut kepada sepasang suami istri itu. Harimau itu tumbuh menjadi besar, ia cerdas dan tangkas. Ia dipanggil si Loreng. Demikian erat hubungan si Loreng dengan suami istri itu sehingga ia dapat mengerti kata-kata yang diucapkan suami istri itu.
 Suami istri yang bekerja sebagai petani itu semakin berbahagia ketika lahir anak mereka, seorang bayi laki-laki yang sehat dan menyenangkan. Apabila mereka pergi bekerja ke sawah, bayinya ditinggal dirumah. Si Loreng ditugaskan untuk menjaga keselamatan bayi itu. Hal ini berlangsung selama beberapa bulan. Sepasang suami istri itu semakin sayang kepada si Loreng karena hewan itu ternyata dapat dipercaya untuk menjaga keselamatan anak mereka.
          Pada suatu siang yang terik, sang istri pergi ke sawah untuk mengirim makanan pada suaminya. Melihat kedatangan istrinya, si suami segera mnghentikan pekerjaannya. Ia segera menghampiri istrinya  di dangau. Di sana si suami melahap makanan yang dihidangkan istrinya. Baru saja selesai makan dan minum, tiba-tiba mereka mendengar suara gerengan si Loreng. Si Loreng tampak lari pontang-panting, melewati pematang sawah terus menuju ke dangau. Si Loreng mengibaskan ekornya berkali-kali dengan lembut sembari menggosok-gosokkan badannya kepada suami istri itu.
“Kakang, mengapa tingkah si Loreng tidak seperti biasanya ?” Tanya sang istri.
“Iya, istriku…….aneh sekali. Ada apa ya..?” sahut sang suami
“ Kakang ! Lihat…...!”teriak sang istri. “ Mulut Loreng penuh dengan darah!”
Sang suami tersentak kaget, mulut si Loreng memang berlumuran darah segar.
“Loreng……? kata sang suami.” Jangan-jangan kau telah menerkam anakku. Kau telah membunuh anakku!”
           Si Loreng menggelengkan kepalanya. Sehingga darah dibagian mulutnya berhamburan, si suami seketika meluap amarahnya. Ia segera mencabut goloknya dan memenggal kepala si Loreng! Si Loreng yang tak menduga deserang tak sempat mengelak. Harimau itu mengerang kesakitan, ia tidak melawan, hanya sepasang matanya memandang ke arah sepasang suami istri itu dengan penuh rasa penasaran. Karena hewan itu belum mati, si suami segera mengayunkan goloknya dengan penh kemarahan hingga tiga kali, putuslah leher si Loreng dari badannya. Binatang itu tewas dengan cara mengenaskan. Suami istri itu segera pulang ke rumah mereka. Mereka mendapati anaknya masih berada di dalam ayunan. Bayi itu tampak tertidur nyenyak. Dirabanya tubuh sang bayi itu, diguncang-guncangtubuhnya. Si bayi pun terbangun dan tersenyum melihat kedatangan orang tuanya.
         Suami istri itu bersyukur karena bayinya selamat dan masih hidup. Setelah puas memandangi anak bayinya , setelah merasa lega atas keselamatan bayinya, kini mereka  memandangi ke sekeliling ruangan, perhatian mereka terpusat pada tempat sekitar ayunan anaknya bagian bawah. Mereka mendapatkan bangkai seekor ular yang sangat besar berlumuran darah yang tergeletak di bawah ayunan. Sadarlah kedua suami istri itu bahwa si Loreng telah berjasa menyelamatkan jiwa anaknya dari bahaya yaitu dari serangan ular besar.
      Suami istri sangat menyesal , terlebih si suami, karena telah tergesa-gesa membunuh harimau kesayangannya. Hal tersebut dilakukannya karena salah terka. Dalam bahasa Sunda “Salah Terka” disebut nyalahan.
     Kisah di atas memberi pelajaran kepada kita bahwa “kita tidak boleh bertindak gegabah, berpikirlah dengan cermat sebelum mengambil tindakan yang nantinya merugikan.”

Rabu, 23 November 2011

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP


I.           Pengertian Klasifikasi
             Klasifikasi berarti suatu cara sistematis dalam mempelajari makhluk hidup dengan memperhatikan persamaan dan perbedaan cirri dan sifat makhluk hidup.
Ø Tujuan Klasifikasi :

1.    Untuk mempermudah dalam mempelajari makhluk hidup
2.   Untuk mengetahui manfaat masing-masing jenis makhluk hidup bagi manusia
3.   Mengetahui adanya saling ketergantungan antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya
Mengetahui hubungan kekerabatan antara berbagai jenis makhluk hidup
A.  Klasifikasi Sederhana ( Simple Classification )
        Tokoh pertama yang dapat dianggap sebagai orang yang pertama kali mengelompokkan makhluk hidup secara sistematis adalah seorang filsuf Yunani bernama ARISTOTELES ( 384 – 322 SM ). ARISTOTELES  membagi makhluk hidup menjadi tumbuhan, hewan, dan manusia. Berdasarkan  jenis makanannya, hewan dapat dikelompokkan menjadi karnivora, herbivora, omnivora.
A.  Karnivora adalah hewan pemakan daging. { Misalnya : Harimau, Singa, Rubah, dan Serigala }
B.   Herbivora adalah hewan pemakan tumbuhan. { Misalnya : Kambing, Rusa, Banteng, dan Jerapah }
C.   Omnivora adalah hewan pemakan daging dan tumbuhan { Misalnya : Ayam, Tikus, Musang, dan   Gorila }
Berdasarkan habitatnya, tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi Xerofit, Hidrofit, dan Higrofit.
v Xerofit adalah tumbuhan yang berhabitat di lingkungan yang sangat kering. { Misalnya : Kaktus }
v Hidrofit adalah tumbuhan yang berhabitat di lingkungan air. { Misalnya : Teratai dan Eceng Gondok }
v Higrofit adalah tumbuhan yang berhabitat di lingkungan yang lembap. { Misalnya : Lumut dan Tumbuhan Paku }
Klasifikasi Carolus Linnaeus ( Carolus Linnaeus’s Classification )
Meskipun ARISTOTELES merupakan ahli pertama yang melakukan klasifikasi makhluk hidup secara sistematis, yan mendapat julukan Bapak Taksonomi adalah seorang dokter dan ahli botani berkebangsaan Swedia bernama Karl von Linne [ 1707 – 1778 ] yang dilatinkan menjadi Carolus Linnaeus. Kelebihan Carolus Linnaeus dibandingkan para ahli sebelumnya adalah karena ia memperhatikan urutan ( tingkatan ) kelompok makhluk hidup yang disebut Takson.
 Klasifikasi Sistem Filogenik ( Phylogenic  Sytem  Classification )
Klasifikasi sistem filogenik disusun berdasarkan jauh dekatnya hubungan kekerabatan antara kelompok makhluk hidup yang satu dengan kelompok makhluk hidup lainnya dan sekaligus mencerminkan perkembangan makhluk hidup.  Sistem klasifikasi ini baru berkembang setelah seorang naturalis berkebangsaan Inggris bernama Charles Darwin ( 1809 – 1882 ) mengemukakan teori evolusinya. Klasifikasi  sistem filogenik juga disusun berdasarkan persamaan fenotipe [ sifat yang terlihat dari luar atau sifat yang dapat diindra ], faal [ fungsi organ/alat tubuh ], tingkah laku yang diamati, dan pewarisan sifat-sifat keturunan.
Klasifikasi Sistem Lima Kingdom ( Five-Kingdom System Classification )
        Sistem klasifikasi yang pernah diperkenalkan para ahli taksonomi meliputi dua kingdom, tiga kingdom, empat kingdom, lima kingdom, dan enam kingdom. Makhluk hidup digolongkan menjadi Kingdom Plantae ( tumbuhan ) dan Animalia ( hewan ). Organism yang dimasukkan ke dalam Kingdom Plantae mempunyai dinding sel yang kaku karena tersusun dari selulosa dan mampu melakukan fotosintesis. Organism yang dimasukkan ke dalam Animalia mempunyai kemampuan bergerak secara aktif untuk berpindah tempat dari tempat satu ke tempat lain. Kingdom Plantae ( tumbuhan ) beranggotakan makhluk hidup yng dapat melakukan fotosintesis. Kingdm Animalia ( hewan ) beranggotakan makhluk hidup yang bersifat fagotrof, yaitu makhluk hidup heterotrof yang menelan makanan dalam bentuk padat. Kingdom Fungsi ( jamur ) beranggotakan makhluk hidup yang menguraikan media tempat hidupnya dan menyerapnya.
1.    Kingdom Monera
      Monera berasal dari kata Yunani Moneres yang berarti tunggal. Monera terdiri atas bakteri dan Cyanophita ( ganggang hijau-biru ). Keduanya sama-sama tersusun dari sel yang bersifat prokariotik, yaitu sel yang intinya tidak mempunyai membran ( selaput ) inti.
a.   Bakteri ( Bacteria )
      Bakteri hanya terdiri dari satu sel [ Uniseluler ], berukuran antara 1-5 µm. Bentuk bakteri yan bulat [ coccus ], batang [ bacillus ], spiral [ spirillum ], dan koma [ vibrio ].
b.   Cyanophyta ( Ganggang hijau-biru )
      Ganggang hijau-biru ada yang uniseluler, berkoloni atau berbentuk filamen multiseluler, memiliki pigmen fikosianin, dan fikoeritin.

2.   Kingdom Protista
        Protista adalah sekelompok mkhluk hidup uniseluler atau multiseluler.
Contoh Kingdom Protista :
a)   Protozoa
b)  Ganggang

3.   Kingdom Fungi
     Bentuk tubuh jamur bermacam-macam, ada yang seluler dan ada yang multiseluler berbentuk lembaran berliku-liku, paying, batang, atau papan. Jamur tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis. Hidup sebagai sapofit { di sisa-sisa makhluk hidup, misalnya : sampah dan batang pohon yang tumbang } atau parasit { menumpang pada makhluk hidup lain }.
4.   Kingdom Plantae
        Kingdom Plantae adalah makhluk hidup multiseluler, sel-selnya bersifat eukariotik, dan mampu melakukan fotosintesis.
Contoh Kingdom Plantae :
Bryophyta ( Lumut )
Beberapa jenis lumut menguntungkan manusi, misalnya :
ü Marchantia polymorpha yang dapat dijadikan bahan obat hepatitis
ü Sphagnum squarrosum yang setelah dibersihkan dan disterilkan dapat digunakan sebagai pengganti kapas
Pteridophyta ( Tumbuhan Paku )
         Berdasarkan fungsinya, daun dibedakan menjadi tropofil ( daun steril yang berfungsi sebagai tempat fotosintesis ) dan sporofil ( berfungsi sebagai tempat fotosintesis dan menghasilkan spora ). Beberapa jenis tumbhan paku yang menguntungkan manusia misalnya :
·        Adiantum clavatum ( paku suplir ) dapat dimanfaatkan sebagai tanaman hias
·        Lycopodium clavatum dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan
·        Marsilea crenata ( semanggi ) dapat dimanfaatkan untuk sayur-sayuran.
Spermatophyta ( Tumbuhan Biji ). Spermatophyta dibagi menjadi 2 : Gymnospermae, Angiospermae
5.   Kingdom Animilia
Ada klasifikasi yang membagi hewan menjadi dua kelompok, yaitu : Avertebrata, Vertebrata
A.  Avertebrata { hewan yang tidak bertulan belakang }
Avertebrata meliputi :
1.    Porifera ( hewan berpori )
2.   Coelenterata ( hewan berongga )
3.   Platyhelminthes ( cacing pipih )
4.   Nemathelminthes ( cacing gilik )
5.   Annelida ( cacing gelang )
6.   Mollusca ( hewan bertubuh lunak )
7.   Arthropoda ( hewan berbuku-buku )
8.   Echinordemata ( hewan berkulit duri )

B.      Vertebrata meliputi :
a)   Pisces
b)  Amfibi
c)   Reptilia
d)  Aves
e)   Mammalia

Selasa, 22 November 2011

Asma Al-Husna

No. Nama Arab Arti

Allah الله Allah
1 Ar Rahman الرحمن Yang Maha Pengasih
2 Ar Rahiim الرحيم Yang Maha Penyayang
3 Al Malik الملك Yang Maha Merajai/Memerintah
4 Al Quddus القدوس Yang Maha Suci
5 As Salaam السلام Yang Maha Memberi Kesejahteraan
6 Al Mu`min المؤمن Yang Maha Memberi Keamanan
7 Al Muhaimin المهيمن Yang Maha Pemelihara
8 Al `Aziiz العزيز Yang Maha Perkasa
9 Al Jabbar الجبار Yang Memiliki Mutlak Kegagahan
10 Al Mutakabbir المتكبر Yang Maha Megah, Yang Memiliki Kebesaran
11 Al Khaliq الخالق Yang Maha Pencipta
12 Al Baari` البارئ Yang Maha Melepaskan (Membuat, Membentuk, Menyeimbangkan)
13 Al Mushawwir المصور Yang Maha Membentuk Rupa (makhluknya)
14 Al Ghaffaar الغفار Yang Maha Pengampun
15 Al Qahhaar القهار Yang Maha Memaksa
16 Al Wahhaab الوهاب Yang Maha Pemberi Karunia
17 Ar Razzaaq الرزاق Yang Maha Pemberi Rejeki
18 Al Fattaah الفتاح Yang Maha Pembuka Rahmat
19 Al `Aliim العليم Yang Maha Mengetahui (Memiliki Ilmu)
20 Al Qaabidh القابض Yang Maha Menyempitkan (makhluknya)
21 Al Baasith الباسط Yang Maha Melapangkan (makhluknya)
22 Al Khaafidh الخافض Yang Maha Merendahkan (makhluknya)
23 Ar Raafi` الرافع Yang Maha Meninggikan (makhluknya)
24 Al Mu`izz المعز Yang Maha Memuliakan (makhluknya)
25 Al Mudzil المذل Yang Maha Menghinakan (makhluknya)
26 Al Samii` السميع Yang Maha Mendengar
27 Al Bashiir البصير Yang Maha Melihat
28 Al Hakam الحكم Yang Maha Menetapkan
29 Al `Adl العدل Yang Maha Adil
30 Al Lathiif اللطيف Yang Maha Lembut
31 Al Khabiir الخبير Yang Maha Mengenal
32 Al Haliim الحليم Yang Maha Penyantun
33 Al `Azhiim العظيم Yang Maha Agung
34 Al Ghafuur الغفور Yang Maha Pengampun
35 As Syakuur الشكور Yang Maha Pembalas Budi (Menghargai)
36 Al `Aliy العلى Yang Maha Tinggi
37 Al Kabiir الكبير Yang Maha Besar
38 Al Hafizh الحفيظ Yang Maha Memelihara
39 Al Muqiit المقيت Yang Maha Pemberi Kecukupan
40 Al Hasiib الحسيب Yang Maha Membuat Perhitungan
41 Al Jaliil الجليل Yang Maha Mulia
42 Al Kariim الكريم Yang Maha Mulia
43 Ar Raqiib الرقيب Yang Maha Mengawasi
44 Al Mujiib المجيب Yang Maha Mengabulkan
45 Al Waasi` الواسع Yang Maha Luas
46 Al Hakiim الحكيم Yang Maha Maka Bijaksana
47 Al Waduud الودود Yang Maha Mengasihi
48 Al Majiid المجيد Yang Maha Mulia
49 Al Baa`its الباعث Yang Maha Membangkitkan
50 As Syahiid الشهيد Yang Maha Menyaksikan
51 Al Haqq الحق Yang Maha Benar
52 Al Wakiil الوكيل Yang Maha Memelihara
53 Al Qawiyyu القوى Yang Maha Kuat
54 Al Matiin المتين Yang Maha Kokoh
55 Al Waliyy الولى Yang Maha Melindungi
56 Al Hamiid الحميد Yang Maha Terpuji
57 Al Muhshii المحصى Yang Maha Mengkalkulasi
58 Al Mubdi` المبدئ Yang Maha Memulai
59 Al Mu`iid المعيد Yang Maha Mengembalikan Kehidupan
60 Al Muhyii المحيى Yang Maha Menghidupkan
61 Al Mumiitu المميت Yang Maha Mematikan
62 Al Hayyu الحي Yang Maha Hidup
63 Al Qayyuum القيوم Yang Maha Mandiri
64 Al Waajid الواجد Yang Maha Penemu
65 Al Maajid الماجد Yang Maha Mulia
66 Al Wahiid الواحد Yang Maha Tunggal
67 Al Ahad الاحد Yang Maha Esa
68 As Shamad الصمد Yang Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta
69 Al Qaadir القادر Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan
70 Al Muqtadir المقتدر Yang Maha Berkuasa
71 Al Muqaddim المقدم Yang Maha Mendahulukan
72 Al Mu`akkhir المؤخر Yang Maha Mengakhirkan
73 Al Awwal الأول Yang Maha Awal
74 Al Aakhir الأخر Yang Maha Akhir
75 Az Zhaahir الظاهر Yang Maha Nyata
76 Al Baathin الباطن Yang Maha Ghaib
77 Al Waali الوالي Yang Maha Memerintah
78 Al Muta`aalii المتعالي Yang Maha Tinggi
79 Al Barri البر Yang Maha Penderma
80 At Tawwaab التواب Yang Maha Penerima Tobat
81 Al Muntaqim المنتقم Yang Maha Pemberi Balasan
82 Al Afuww العفو Yang Maha Pemaaf
83 Ar Ra`uuf الرؤوف Yang Maha Pengasuh
84 Malikul Mulk مالك الملك Yang Maha Penguasa Kerajaan (Semesta)
85 Dzul Jalaali Wal Ikraam ذو الجلال و الإكرام Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
86 Al Muqsith المقسط Yang Maha Pemberi Keadilan
87 Al Jamii` الجامع Yang Maha Mengumpulkan
88 Al Ghaniyy الغنى Yang Maha Kaya
89 Al Mughnii المغنى Yang Maha Pemberi Kekayaan
90 Al Maani المانع Yang Maha Mencegah
91 Ad Dhaar الضار Yang Maha Penimpa Kemudharatan
92 An Nafii` النافع Yang Maha Memberi Manfaat
93 An Nuur النور Yang Maha Bercahaya (Menerangi, Memberi Cahaya)
94 Al Haadii الهادئ Yang Maha Pemberi Petunjuk
95 Al Baadii البديع Yang Indah Tidak Mempunyai Banding
96 Al Baaqii الباقي Yang Maha Kekal
97 Al Waarits الوارث Yang Maha Pewaris
98 Ar Rasyiid الرشيد Yang Maha Pandai
99 As Shabuur الصبور Yang Maha Sabar